Senin, 21 Januari 2013

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS


PLATINOEM  BAND  DALAM  ETIKA


setiap tindakan atau sesuatu yang kita lakukan hendaknya selalu dilandasi dengan rasa tanggung jawab dan sikap menghargai orang/ kepentingan lainnya, dalam hal ini adalah ETIKA  dimana etika haruslah dijunjung tinggi hingga menciptakan kedamaian. dalam hal berbisnis eEtika juga merupakan suatu hal yang harus di junjung tinggi, termasuk dalam bermusik.

Musik juga dapat dijadikan Bisnis, oleh karena itu tak lepas pula dari kaitannya dengan Etika yang telahdi buat.

pada kesempatan kali ini saya akan mengomentari mengenai sebuah grup band pendaang baru dari segi etika, dengan kaca mata saya sebgai seorang manajer dari Band tersebut.
berikut ini adalah cuplikannya :


Etika sosial sangat dikedepankan pada video klip diatas, selain itu kemampuan para personel band agar dapat lagu ini diterima oleh masyarakat secara luas juga sudah sangat baik,
saran Saya sebagai seorang manajer dari band tersebut adalah dengan memberikan beberapa sentuhan akhir berupa tema-tema yang tidak menjiplak(bener-benar baru) sebagai ciri khas dari Band Platinum




Pada video klip yang ke dua ini, platinuem band menampilkan sebuah lagu dengan tema Cinta serta suguahan  video klip yang sungguh mempesona, dengan menggaet Rindu AFI, di harapkan lagu ini dapat masuk ke dalam hati penikmat musik di seluruh Indonesia, ditambah kemampuan para personil Platinum Bnad yang mampu membawakan alur musik sesuai dengan tema video klipnya,
sebagai manajer hendaknya saya akan menjadikan Lagu ini menjadi single utamanya, karena menurut pendapat saya, lagu ini sedang diminati masyarakat pencinta musik yang sedang di serbu dengan lagu-lagu bernuansa galau.






Di lagu yang ke empat ini Platinoem Band menampilkan videoklip dengan tema yang masih sama yaitu tentang kegalauan, namun di sini terdapat perbedaan yang cukup mendasar, yaitu  bukan hanya sekedar menggunakan Artis pemeran wanita yang sedang naik daun, melainkan tema yang di usung lebih kearah pendewasaaan dalam bercinta,
saya akan menempatkan lagu dan videoklip ini di urutan kedua dalam album karena lirik lagudan alunan melodi yang dibawakannya mampu meredam emosi pada lagu yang pertama, sehingga sangat cocok bila didengar berurutan.



dengan membawakan lagu ini, sesungguhnya telah membuka memori para pencinta musik pada lagu-lagu lawas, besar kemungkinan para pendengar akan membandingkan lagu yang dibawakan ini dengan penyanyi aslinya, namun tekad untuk menampilkan yang terbaik bagi paraa pencinta musik memang sudah sepatutnya diacungkan jempol karena berani membawaan lagu yang notabene nya memiliki nama yang erat dengan penyanyi awalnya.


Sebagai seorang manajer atas Band ini tentu saja saka akan melakukan yang terbaik agar Band ini mampu sejajar dengan band-band papan atas lainnya,di samping itu juga semoga Platinoem band mampu melekat erat dengan para penikmat musik serta diperhitungkan di kancah hiburan tanah air.

Uiversitas Gunadarma

Doraemon


Doraemon

Doraemon (ドラえもん) adalah judul sebuah manga populer yang dikarangFujiko F. Fujio (藤子・F・不二雄) sejak tahun 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 SD yang bernama Nobi Nobita (野比のび太) yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemonyang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial — yang akan terjadi di masa depan — yang disebabkan karena kebodohan Nobita.
Nobita, setelah gagal dalam ulangan sekolahnya atau setelah diganggu olehGiant dan Suneo, akan selalu mendatangi Doraemon untuk meminta bantuannya. Doraemon kemudian biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih dari kantong ajaibnya; peralatan yang sering digunakan misalnya "baling-baling bambu" dan "Pintu ke Mana Saja". Sering kali, Nobita berbuat terlalu jauh dalam menggunakan peralatannya dan malah terjerumus ke dalam masalah yang lebih besar.
Pada bulan Desember 1969, manga Doraemon terbit berkesinambungan dalam 6 judul majalah bulanan anak. Majalah-majalah tersebut adalah majalah Yoiko (anak baik), Yōchien (taman kanak-kanak), Shogaku Ichinensei (kelas 1 SD), Shogaku Yonnensei (kelas 4 SD), dan sejak 1973 majalah Shogaku Gogensei (kelas 5 SD) dan Shogaku Rokunensei (kelas 6 SD). Cerita yang terkandung dalam majalah-majalah itu berbeda-beda, yang berarti pengarang cerita ini harus menulis lebih dari 6 cerita setiap bulannya. Pada tahun 1979, CoroCoro Comic diluncurkan sebagai majalah Doraemon.
Sejak pertama kali muncul pada tahun 1969, cerita Doraemon telah dikumpulkan dan dibagi ke dalam 45 buku yang dipublikasikan sejak tahun 1974 sampai 1996, dan telah terjual lebih dari 80 juta buku pada tahun 1992. Sebagai tambahan, pada tahun 2005, Shōgakukan menerbitkan sebuah serial tambahan sejumlah 5 jilid dengan judul Doraemon+ (Doraemon Plus), dengan cerita yang berbeda dari 45 volume aslinya.

Setting

Doraemon dikirim kembali ke masa Nobita hidup oleh cicit Nobita, Sewashi, untuk memperbaiki kehidupan Nobita agar keturunannya merasakan kehidupan yang lebih baik. Dalam kehidupan aslinya (tanpa dibantu Doraemon), Nobita gagal dalam pelajaran sekolahnya, gagal dalam karier, dan meninggalkan keluarganya dengan masalah finansial.
Cerita terfokus tentang kehidupan sehari-hari Nobita, tokoh utama cerita ini. Doraemon memiliki sebuah kantung 4 dimensi yang ia isi dengan benda-benda dari masa depan. Seringkali Nobita datang merengek-rengek karena masalah di sekolah atau di lingkungannya, setelah memohon atau memaksa, Doraemon akan mengeluarkan sebuah alat yang membantu Nobita menyelesaikan masalah, membalas dendam, atau hanya sekedar pamer ke teman-temannya.
Bagaimanapun, Nobita biasanya bertindak terlalu jauh, mengacuhkan saran atau perintah Doraemon, dan mengakibatkannya terjerumus ke masalah yang lebih dalam. Terkadang, teman Nobita (biasanya Suneo atau Giant) mencuri alat tersebut dan berakhir dalam kekacauan karena salah menggunakannya.

Sinopsis

Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui di tahun pertama kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.
Misi Doraemon adalah untuk menolong Nobi Nobita (buyut dari Sewashi yang memiliki Doraemon). Nobita adalah seorang anak yang selalu mengalami nasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak,bermain karet, dan tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Inilah alasan mengapa ia gagal menjalani kehidupannya. Dan Doraemon dikirim dari masa depan untuk menjadikannya seorang pria yang sukses. Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan kedua anak ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.
Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.
Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.
Diceritakan dalam manga dan anime, Doraemon dan Nobita saling bekerja sama untuk memperbaiki kehidupan mereka masing-masing. Mereka saling bekerja sama dan tolong-menolong. Banyak juga cerita yang menampilkan kisah keberanian dan kegigihan mereka untuk mempertahankan persahabatan yang sudah mereka jalin.

SUMBER

Tenggelamnya Kapal Mewah Titanic


Tenggelamnya RMS Titanic terjadi pada malam 14 April sampai pagi 15 April 1912 di Samudra Atlantik Utara, empat hari setelah berangkat dari Southamptondalam pelayaran perdananya menuju New York CityKapal super terbesar yang beroperasi pada masa itu, Titanic, mengangkut sekitar 2.224 orang ketika menabrak gunung es pada pukul 23:40 (waktu kapal[a]) pada hari Minggu, 14 April 1912. Kapal ini tenggelam dua jam empat puluh menit kemudian pada pukul 02:20 hari Minggu, 15 April (05:18 GMT) dan mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 penumpangnya. Tenggelamnya RMS Titanic adalah salah satu bencana maritim masa damai mematikan sepanjang sejarah.
Titanic telah menerima beberapa peringatan es laut pada tanggal 14 April, tetapi kapal sedang berlayar dengan kecepatan nyaris penuh ketika bertabrakan dengan gunung es. Kapal mengalami benturan luar biasa sehingga melengkungkan sisi kanannya dan melubangi lima dari enam belas kompartemennya. Titanicdirancang untuk tetap mengapung jika empat kompartemennya bocor, bukan lima, dan para awak segera menyadari bahwa kapal akan tenggelam. Mereka menggunakan suar roket dan pesan radio nirkabel untuk mencari bantuan, sementara penumpang diungsikan ke sekoci. Sayangnya, sedikit sekali sekoci yang tersedia dan banyak yang tidak diisi penuh akibat pelaksanaan evakuasi yang buruk.
Kapal terbelah ketika tenggelam bersama seribu penumpang dan awak di dalamnya. Hampir semua orang yang lompat atau jatuh ke air meninggal akibathipotermia dalam hitungan menit. RMS Carpathia tiba di tempat kejadian sekitar satu setengah jam setelah bencana dan menyelamatkan korban selamat terakhir pada pukul 09:15 tanggal 15 April, lebih dari 24 jam setelah awak Titanic menerima peringatan es hanyut pertamanya. Bencana ini memunculkan kemarahan publik yang meluas atas sedikitnya jumlah sekoci, regulasi perkapalan yang kedaluwarsa dan perlakuan yang tidak setara terhadap kelas-kelas penumpang yang berbeda di kapal tersebut. Penyelidikan dilaksanakan setelah bencana yang berujung pada perubahan regulasi maritim. Hal ini mendorong pembentukan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS) pada tahun 1914 yang masih mengatur keselamatan maritim hari ini.

Sumber Wikipedia
Sumber-sumber Lainnya

Minggu, 28 Oktober 2012

tugas softskill etika bisnis 4ea11


Pengertian Etika dan Moralitas

Pada dasarnya moral adalah tingkah laku yang telah diatur atau ditentukan oleh etika. Moral sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu moral baik dan moral jahat. Moral baik ialah segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik, begitu juga sebaliknya dengan moral yang jahat.
 
Moral menjadi tolok ukur yang dipakai masyarakat untuk menentukan baik buruknya tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat atau sebagai orang dengan jabatan tertentu atau profesi tertentu
Etika merupakan Ilmu yang membahas mengenai tingkah laku berupa perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh akal dan pikiran manusia, kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik, dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika juga diartikan sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Macam-Macam Norma
macam-macam norma adalah sebagai berikut:
a)      Norma agama, yaitu peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Para pemeluk agama mengakui dan mempunyai keyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup berasal dari Tuhan dan merupakan tuntutan hidup ke arah jalan yang benar, oleh sebab itu harus ditaati oleh para pemeluknya. Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan hukuman di akhirat nanti.
b)      Norma hukum, yaitu peraturan yang dibuat oleh negara dengan hukuman tegas dan memaksa sehingga berfungsi mengatur ketertiban dalam masyarakat. Norma hukum digunakan sebagai pedoman hidup yang dibuat oleh badan berwenang untuk mengatur manusia dalam berbangsa dan bernegara. Hukuman yang dikenakan bagi pelanggarnya telah ditetapkan dengan kadar hukuman berdasarkan jenis pelanggaran yang telah dilakukan.
c)       Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dari pergaulan manusia. Peraturan itu ditaati dan diikuti sebagai pedoman tingkah laku manusia terhadap manusia lain di sekitarnya. Hukuman terhadap norma kesopanan berasal dari masyarakat yaitu berupa celaan, makian, cemoohan, atau diasingkan dari pergaulan di masyarakat tersebut.
d)      Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang datang dari hati sanubari manusia. Peraturan tersebut berupa suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman sikap dan perbuatan. Hukuman bagi pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa penyesalan diri dan rasa bersalah.

TEORI ETIKA
Dalam menjunjung etika dan norma, dimana suatu tindakan dapatdikatakan secara moral merupakan tindakan yang  benar atau salah, bisa diterima jika itu menghasilkan keinginan dari sebagian orang, menaksir nilai moral dari suatu tingkah laku dengan memperhatikan akibat-akibatnya dari tindakan yang telah dilakukan oleh seseorang.
Terdapat Dua Pendekatan dalam Teleology :
1.       Egoisme:
tingkah laku bisa diterima atau benar dengan maksimalkan kepentingan diri sendiri, terkait dengan akibat-akibat dan alternatif solusi yang dapat menyumbang; dan menambah manfaat kepada kepentingan diri sendiri
2.       Utilitarianism:
tingkah laku dianggap benar jika dapat bermanfaat kepada kepentingan orang banyak/publik dari pada kepentingan diri sendiri sipelaku.



Secara umum etika dibagi menjadi 2, yaitu etika umum dan etika khusus.

a)      Etika umum adalah etika yang mengedepankan lebih mengenai norma dan nilai moral, serta kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak dan bersikap secara etis sehingga tidak keluar pada pakem yang biasaa dilakukan  manusia lainnya secara umum.
b)      Etika khusus adalah penerapan prinsip atau norma moral dalam kehidupan yang lebih khusus yang ruang lingkupnya lebih sempit dan tidak berlaku secara umum. Etika khusus ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu etika individual, etika social, dan etika lingkungan hidup.


Mitos Bisnis Amoral

Bisnis amoral adalah sebuah tindakan berbisnis yang dilakukan dengan serta mengindahkan atau mengesampingkan nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat, dan berlaku sesuai dengan keinginan pemilik bisnis.

Banyak yang mengatakan bahwa bisnis dengan moral sangat tidak ada hubungannya sama sekali, karena  etika sangat bertentantangan dengan tujuan utama berbisnis dan membuat pelaku bisnis akan kalah dalam persaingan bisnisnya,

Pendapat diatas belum tentu benar, bahkan sebagian besar pendapat lain mengatakan bahwa bisnis dengan moralitas memiliki hubungan yang sangat erat, etika harus dipraktekkan ecara  langsung dengan kegiatan bisnis dan membuat perusahaan bisa bersaing secara sehat.

Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil  karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu. Konsisten dalam memegang komitmen, prinsip yang terpercaya terhadap kode etis, norma, nilai moral, dan aturan-aturan merupakan kunci sukses berbisnis dengan moral.

Sehingga dapat dikataan bahwa berbisnis dengan moral bukan berarti akan kalah dalam persaingan, melainkan dengan keteguhan memegang prinsip dan nilai-nilai moral akan jauh lebih berhasil dan menguntungkan.


Prinsip Etika Bisnis

Prinsip-prinsip Etika dalam berbisnis dibagi menjadi lima, yaitu :

1.       Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia (dalam berbisnis) untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan tanpa adanya paksaaan dan tekanan dari pihak manapun. Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta  bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut.

2.     Prinsip Kejujuran
Dengan mengedepaankan dan menjunjung tinggi prinsip kejujuran, maka bisnis yang kita lakukan akan semakin mendapatan kepercayaan dari masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat akan lebih menghargai bisnis yang berlaku jujur dan terbuka, kerena dengan begitu maka masyarakat tidak merasa terbohongi.

3.       Prinsip Keadilan
Dengan mengedepaankan dan menjunjung tinggi prinsip keadilan maka pebisnis telah berusaha untuk bersikap adil dalam berbisnis, Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang  adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

4.     Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini juga dilandasi oleh kprinsip keadilan, dimana bebberapa pihak yang sling terlibat dalam bisnis dapat menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution atau solusi yang memihak dan menguntungkan bagi semua pihak.

5.     Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dilakukan dengan kesungguhan dlam menjalankan tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan sehingga perusahaan tetap mengedepankan nama baiknya dimatta publik.


Kelompok Stakeholdes
Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati  dan menjelaskan secara analitis bagaimana  berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis. Serta merumuskan hubungan-hubungan yang terjalin. Pendekatan Stakeholder  dalam kegiatan bisnis pada umumnya  untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu.

Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai. Dengan prinsip dasar yang menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis demi menjamin kepentingan stakeholder   

Kelompok stakeholders:
1.          Kelompok primer.
Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini
2.          Kelompok sekunder.
Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung dan  masyarakat umum.


Kriteria dan Prinsip Utilitarianisme
Etika ultilitarinisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijakan yang telah dilakukan. Sebagai penilaian atas tindakan atau kebijakasanaan yang sudah terjadi, kriteria etika ultilitarinisme dapat juga sekligus berfungsi sebagai sasaran atau tujuan ketika kebijaksanaan atau program tertentu yng telah dijalankan itu akan direvisi.
terdapat tiga kriteria ultilitarinisme yang dijadikan dasar objektif menilai kebijaksanaan atau tindakan.
a)      Manfaat
Bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu harus dapat mandatangkan manfaat atau kegunaan tertentu baik manfaat secara besar maupun kecil.
b)      Manfaat terbesar
sama halnya seperti yang di atas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil mungkin.
c)       Pertanyaan mengenai menfaat
selanjutnya untuk siapa manfaat tersebut akan berlaku. Dengan begitu akan terlihat siapa saja yang dapat menerima manfaat dari tindakan yang telah dilakukan.
Kriteria yang menjadi pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.

berdasarkan ketiga Kriteria tersebut diatas,mak  etika Utilitarianisme memiliki tiga prinsip yaitu :
1.Tindakan yang baik dan tepat secara moral
2.Tindakan yang bermanfaat besar
3.Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang.

Nilai positif etika ultilitarinisme
Nilai positif dri etika ultilitarinisme adalah tidak memaksakan sesuatu yang asing pada kita. Etika ini justru mensistematisasikan dan memformulasikan secara jelas apa yang menurut penganutnya dilakukan oleh kita sehari–hari. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami serta mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu. Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang lain.

Kelemahan etika ultilitarinisme
a.sulitnya mengartikan makna manfaat, karena merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang satu dengan yanag lainnya.
b.Eetika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat
c.etika ultilitarinisme tidk pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang
d.variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
e.Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
f.etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.

9. Sebutkan syarat bagi tanggung jawab moral, status perusahaan, serta argumen yang mendukung dan menentang perlunya keterlibatan sosial perusahaan
Syarat Tanggung Jawab Moral
1         Suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu.
Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu akan tindakannya itu serta konsekwensi dari tindakannya. Hanya kalau seseorang bertindak dengan sadar dan tahu, baru relevan bagi kita untuk menuntut tanggung jawab dan pertanggungjawaban moral atas tindakannya itu.
2         Kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakannya, jika tindakannya itu dilakukannya secara bebas. Jadi, jika seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakan itu. Hanya orang yang bebas dalam melakukan sesuatu bisa bertanggung jawab atas tindakannya.
3         Orang yang melakukan tindakan memang mau melakukan tindakan itu.
Ia sendiri mau tanpa paksaan untuk melakukan suatu tindakan yang ia kehendaki. dan bersedia melakukan tindakan itu dengan menerima apa akibat dari tindakan yang telah ia lakukan.

Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan mengenai satus perusahaan, yaitu :
A.      Legal-Creator,
Bahwa sesungguhya perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu perusahaan ada hanya berdasarkan hukum.
B.      Legal-Recognition
Suatu usaha bebas dan produktif.
Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
a)      Tujuan utama bisnis adalah mengejar untung sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya.

b)      Tujuan yang terbagi-bagi- dan Harapan yang membingungkan
Bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam-macam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pimpinan perusahaan. Asumsinya, keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan, pada core business-nya.

c)       Biaya keterlibatan sosial
Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat. Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan sosial perusahaan itu byukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.

d)      Kurangnya tenaga terampil dibidang sosial
Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat di depan. Dengan argumen ini dikatakan bahwa para pemimpin perusahaan tidak professional dalam membuat pilihan dan keputusan moral. Asumsinya, keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial adalah kegiatan yang lebih bernuansa moral, karitatif dan sosial.

Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
A.      Kebutuhan dan Harapan masyarakat yang semakin berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwaa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatngkan keuntungan sebesar-besarnya.

B.      Terbatasnya sumber daya alam
Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia. Maka, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang terutama bertujuan untuk memelihara sumber daya alam.

C.      Lingkungan sosial yang lebih baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik.

D.      Pertimbangan tanggung jawab dan kekuasaan
Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasannya, bisnis mempunyai kekuasaan sosial yang sangat besar.

E.       Bisnis yang mempunyai sumber daya yang berguna
Argumen ini akan mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga professional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat .

F.       Keuntungan jangka panjang
Argumen ini akan menunjukkan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan pengusaha itu dalam jangka panjang.


tugas softskill etika bisnis 4ea11


Etika
Etika merupakan Ilmu yang membahas mengenai tingkah lalu berupa perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh akal dan pikiran manusia, kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Secara Etimologi Pengertian Etika, berasal dari bahasa Yunani “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan.
Menurut Aristoteles di dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia, Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia  yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.

Etika sehari-hari
Etika yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya berkaitan erat dengan perkataan, moral, adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang dipandang baik, dan menghidari dari hal-hal dan  tindakan yang dinilai buruk.
Contoh :
Ketika kita berbicara dengan orang yang lebih tua, kita harus merendahkan nada dan bersikap sopan, berbeda dengan berbicaa dengan sesama teman sebaya.

Etika bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Contoh :
Dalam menjalankan bisnis makanan cepat saji, untuk memberikan rasa kenyamanan, maka perusahaan harus memberikan label halal ataupun non halal pada produknya untuk menghormati  konsumen muslim sehingga terjadi keterbukaan antara pengusahan dan konsumen.

Etika teleologi
Yang dimaksud dengan Etika teleologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.
Contoh : seorang ibu berbohong kepada anaknya bahwa tidak akan sakit bila mencabut gigi di dokter,  hal tersebut dilakukan karena sang anak sangat takut untuk pergi kedokter gigi, sehingga sang ibu harus menutupinya agar sang anak mau pergi ke dokter gigi.

Etika Deontologi
Yang dimaksud dengan Etika Deontologi adalah etika yang lebih mengutamakan pada kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu.
Contoh :  seorang tersangka dianggap bersalah karena membunuh seorang pencuri, meskipun ia mengatakan bahwa sebenanya ia melakukan itu untuk melindungi hartanya yang akan dicuri. 

Sabtu, 17 Desember 2011

Tugas Softskill ke 3 (TIGA)


TUGAS PERILAKU KONSUMEN







TRIA ARISTY
3 EA 11
11209656

UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
BAB  I
PENDAHULUAN
Setiap manusia senantiasa berkembang dan mencari kehidupan yang lebih baik, hal ini merupakaan kodrat manusia untuk dapat dihormati dan dihargai oleh sesama manusia.
Di sisi lain keberadaan status sosial di masyarakat juga akan mengakibatkan adanya pembedaan pembedaan di masyarakat yang dapat menghasilkan kesenjangan sosial, dengan kata lain dengan adanya kelas sosial justru akan menghasilkan hal yang negatif yaitu terjadi kesenjangan sosial.
Sementara hal positif dari adanya kelas sosial adalah dapat mendorong  dan memotifasi seseorang agar dapat memnaikakn status kelas sosilanya menjadi lebih baik atau semakin di atas. Yang juga akan menaikkan penghormatan orang lain kepada dirinya.
Pada perilaku konsumen, kelas sosial merupakan tantangan bagi perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Konsumen ingin dapat dinilai sesuai dengan kelas sosial yang ada pada dirinya, sehingga tercipta kepuasan yang lengkap.

1
2
Latar Belakang Masalah
           
Dalam rangka untuk meningkatkan penjualan produknya suatu perusahaan pengimpor buah-buahan membutuhkan strategi untuk dapat memasarkan seluruh buah-buahannya kepada seluruh konsumen, namun terdapat ganjalan dalam usaha melakuan hal itu.
Ganjalan tersebut adalah berupa keberadaan kelas sosial yang ada , permintaan yang datang dari konsumen banyak yang datang berasa dari kelas sosial yang rendah maupu dari kelas sosial yang tinggi.
Perusahaan menginginkan agar dapat menjual produknya tersebut agar seluruh konsumen dengan berbagai kelas sosial tersebut dapat membeli  produk yang di jualnya.

Rumusan masalah
Rumusan masalah yang ada di dalam penulisan ini adaalah
1.      Mengetahui bagaimana perusahaan buah-buahan tersebut mengahdapi masalah meningkatkan pemasaran keseluruh kelas sosial.

3

2.      Mengetahui apa pengertian dari jenjang sosial.dalam masyarakat.
3.      Mengetahui apa pengaruh dari jenjang sosial pada perilaku konsumen.
4.      Mengetahui apa pengertian dari kelas sosial yang ada di masyarakat.
5.      Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
6.      Mengetahui bagaimana perpindahan kelas sosial bisa terjadi.
7.      Melihat bagaimana kelas kelas sosial mempengaruhi keputusan membeli knsumen.


Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :






4
1.      Untuk dapat mengetahui bagaimana perusahaan buah-buahan tersebut mengahdapi masalah meningkatkan pemasaran keseluruh kelas sosial.
2.      Untuk dapat mengetahui apa pengertian dari jenjang sosial.dalam masyarakat.
3.      Untuk dapat mengetahui apa pengaruh dari jenjang sosial pada perilaku konsumen.
4.      Untuk dapat mengetahui apa pengertian dari kelas sosial yang ada di masyarakat.
5.      Untuk dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
6.      Untuk dapat mengetahui bagaimana perpindahan kelas sosial bisa terjadi.
7.      Untuk dapat melihat bagaimana kelas kelas sosial mempengaruhi keputusan membeli knsumen.

Metodologi penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan kali ini, yang digunakan untuk mencapai jawaban darri tujuan penelitian di atas adalah dengan menggunakan metode survey kuisioner. Data yang didapat melaui contoh dari beberapa konsumen maupun perusahaan yang dipilih berdasarkan kriteria-
5
kriteria tertentu, menjadikan data-data tersebut benar adnya dan sesuai dengan kenyataan.
Selain itu terdapat beberapa data-data yang di peroleh dari beberapa perusahan sebagai bahan pemikiran selanjutnya. Serta dalam menjawab permasalahan yang ada.
















BAB  II
Pengaruh Klas sosial dan status
1.     Jenjang sosial

Keberadaaan Jenjang sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Keberdaan hal ini di karenakan banyak faktor yang mempengaruhiya, di saamping itu setiap manusia memiliki keinginan yang sangat kuat untuk bisa dihargai maupun dihormati oleh orang lainnya.
Hal itulah yang paling utama dalam membentuk adanya jenjang sosial di masyarakat. sehingga akan menjadikan manusia untuk melakukan proses agar dapat berkembang dari kehidupan sebelumnya menjadadi kehidupan yang lebih baik.

2.     Pengertian jenjang sosial

Pengertian jenjang sosial merupakan kondisi dimana seseorang berusaha untuk dapat menaikan kelas sosialnya pada suatu posisi  yang mana mencerminkan status sosialnya menjadi lebih baik di masyarakat.
6
7
Hal ini berkaitan erat dengan kondisi sosial sebelumnya yang berusaha untuk dinaikan agar dapat lebih dihargai dan dihormati oleh sesamanya, dan dapat dikatakan orang yang berhasil.

Dan dapat disimpulkan bahwa jenjang sosial akan berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan nya dalam merubah kelas sosialnya. Serta akan menghasilkan status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengn pencapaiannya.

Contoh :
              Seorang anak yang ingin ber4cita-cita menjadi seorang pegawai negri berusaha belajar dengan giat agar setelah kelak lulus dapat diterima disekolah pendidikan yang bersangkutan dan ia dapat menaikan kondisi keuangan keluarganya yang berada dibawah kemakmuran.

3.     Faktor penentu klas sosial

Kelas sosial ada yang tercipta sejak lahir namun ada juga yang harus dengan susash payah untuk mendapatkannya, baik itu dengan sekolah maupun lembaga tinggi lainnya.
8
Dalam karakteristik stratifikasi sosial atau pembedaan sosial di masyarakat terutama pad masyarakat di Indonesia,, kita dapat menemukan adanya beberapa pembagian status sosial menurut kelas ataupun menurut golongan dalam masyarakat.
 Beberapa masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakat seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian pekerjaan


4.     Pengukuran klas sosial

Kelas sosial atau disebut (social class) adalah suatu hirarki dalam suatu status sosial yang mana baik itu kelompok dan individu-individu dibedakan dalam penghargaan (esteem) dan pretise (prestige) yang diberikan oleh sebagian besar masyarakat.
Ada Tiga faktor yang biasa mempengaruhi atau digunakan  untuk menilai statifikasi / atau mengukur kelas  sosial yang ada di masyarakat , antara lain adalah ;

9
 1. Kekayaan relative
 2. Kekuasaan atau pengaruh
 3. Martabat

PENGUKURAN KELAS SOSIAL
 Pengukuran kelas sosial dapat juga dilakukan melalui beberapa pengukuran yang bersifat objektif:
1.      Ukuran subjektif dimana orang diminta menentukan sendiri posisi kelas sosialnya.
(kelas sossial di tentukan secara pribadi)
2.      Ukuran reputasi ditentukan oleh orang lain dari luar lingkungannya.
(kelas sosial ditentukan menurut reputasinya)
3.      Ukuran objektif didasarkan atas variable sosioekonomi seperti pekerjaan, basar pendapatan, dan pendidikan.
(kelas sosial dikarenakan kekayaan dan pekerjaan)

Perpindahan kelas sosial.
Berikut adalah urutan kelas sosial berdasarkan tingkatan yang paling atas hingga yang paling bawah.

10
 a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
 b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
 c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
 d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
 e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
 f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)

Kelas sosial pertama :
( keluarga-keluarga yang telah lama kaya. )
Kelas sosial kedua :
( belum lama menjadi kaya )
Kelas sosial ketiga :
( pengusaha, kaum professional )
Kelas sosial keempat :
( pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka )
Kelas sosial kelima :
( pekerja tetap (golongan pekerja))
Kelas sosial keenam :
( para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.)

11
5.     Apakah klas sosial berubah?

`                 Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.

Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup.


12
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah.
Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.

Cara untuk melakukan perubahan sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
1.      Perubahan standar hidup
2.      Perkawinan
3.      Perubahan tempat tinggal
4.      Perubahan tingkah laku
5.      Perubahan nama

13
6.     Pemasaran pada segmen pasar berdasar klas sosial

Pada konsumen Tingkat atas dan menengah atas. Para Wanita di kelompok ini sengaja berbelanja lebih loyal  daripada status yang ada di bawahnya. Mereka cenderung untuk lebih memahami tentang apa yang mereka inginkan, dimana dan kapan mereka akan berbelanja, cara mereka berbelanja lebih selektif dan memiliki pilihan yang banyak .
 Konsumen jenis ini lebih menyukai melakukan pencarian informasi sebelum berbelanja. Mereka suka membaca brosur, koran, dan laporan pengujian sebelum melakukan pembelian .
Ada juga penekanan oleh kelompok ini tentang lingkungan toko. Toko harus bersih, teratur, dan mencerminkan selera yang baik. Selain itu, mereka harus dikelola dengan pegawai yang tidak hanya berpengalaman dalam lini produk tertentu , tetapi juga menyadari status pelanggan mereka.
Sikap ini menunjukkan kecenderungan pada toko-toko khusus di perkotaan dan pinggiran kota dan yang lebih besar, outlet yang lebih umum.
contoh : perempuan dari kelompok ini telah ditandai karena biasanya mereka membeli pakaian yang umum dipakai di toko-toko khusus atau di toko tertentu yang terbaik di kotanya .

BAB III
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang dialami oleh perusahaan pengimpor buah-buahan yang membutuhkan suatu strategi untuk dapat memasarkan seluruh buah-buahan yang diimpornya kepada seluruh konsumen, namun terkendala oleh masalah kelas sosial yang dimiliki oleh konsumennya.
Kendala tersebut merupakan hal yang lazim dimiliki konsumen, karena konsumen memiliki sikap untuk menyesuaikan dirinya dengan cara memutuskan untuk membeli produk yang sesuai dengn kelas sosialnya.
Perusahaan seharusnya membuat segmentasi pemasaran yang berlandaskan kelas sosial, dimana perusahaan harus membagi pemasaran akan buah-buahan impor tersebut menjadi dua pasar, yang pertama pada pasar untuk para konsumen kelas atas yang dijual di Mal-mal maupun di supermarket, sementara yang kedua penjualan dikhususkan untuk pasar yang lebih kescil.
Dengan demikian perusahaan pengimpor buah-buahan tersebut telah berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut dan memasarkan produk-produknya tersebut sehingga dapat dijual kesemua kelas sosial.
14
15
Daftar pustaka