Sabtu, 17 Desember 2011

Tugas Softskill ke 3 (TIGA)


TUGAS PERILAKU KONSUMEN







TRIA ARISTY
3 EA 11
11209656

UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
BAB  I
PENDAHULUAN
Setiap manusia senantiasa berkembang dan mencari kehidupan yang lebih baik, hal ini merupakaan kodrat manusia untuk dapat dihormati dan dihargai oleh sesama manusia.
Di sisi lain keberadaan status sosial di masyarakat juga akan mengakibatkan adanya pembedaan pembedaan di masyarakat yang dapat menghasilkan kesenjangan sosial, dengan kata lain dengan adanya kelas sosial justru akan menghasilkan hal yang negatif yaitu terjadi kesenjangan sosial.
Sementara hal positif dari adanya kelas sosial adalah dapat mendorong  dan memotifasi seseorang agar dapat memnaikakn status kelas sosilanya menjadi lebih baik atau semakin di atas. Yang juga akan menaikkan penghormatan orang lain kepada dirinya.
Pada perilaku konsumen, kelas sosial merupakan tantangan bagi perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Konsumen ingin dapat dinilai sesuai dengan kelas sosial yang ada pada dirinya, sehingga tercipta kepuasan yang lengkap.

1
2
Latar Belakang Masalah
           
Dalam rangka untuk meningkatkan penjualan produknya suatu perusahaan pengimpor buah-buahan membutuhkan strategi untuk dapat memasarkan seluruh buah-buahannya kepada seluruh konsumen, namun terdapat ganjalan dalam usaha melakuan hal itu.
Ganjalan tersebut adalah berupa keberadaan kelas sosial yang ada , permintaan yang datang dari konsumen banyak yang datang berasa dari kelas sosial yang rendah maupu dari kelas sosial yang tinggi.
Perusahaan menginginkan agar dapat menjual produknya tersebut agar seluruh konsumen dengan berbagai kelas sosial tersebut dapat membeli  produk yang di jualnya.

Rumusan masalah
Rumusan masalah yang ada di dalam penulisan ini adaalah
1.      Mengetahui bagaimana perusahaan buah-buahan tersebut mengahdapi masalah meningkatkan pemasaran keseluruh kelas sosial.

3

2.      Mengetahui apa pengertian dari jenjang sosial.dalam masyarakat.
3.      Mengetahui apa pengaruh dari jenjang sosial pada perilaku konsumen.
4.      Mengetahui apa pengertian dari kelas sosial yang ada di masyarakat.
5.      Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
6.      Mengetahui bagaimana perpindahan kelas sosial bisa terjadi.
7.      Melihat bagaimana kelas kelas sosial mempengaruhi keputusan membeli knsumen.


Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :






4
1.      Untuk dapat mengetahui bagaimana perusahaan buah-buahan tersebut mengahdapi masalah meningkatkan pemasaran keseluruh kelas sosial.
2.      Untuk dapat mengetahui apa pengertian dari jenjang sosial.dalam masyarakat.
3.      Untuk dapat mengetahui apa pengaruh dari jenjang sosial pada perilaku konsumen.
4.      Untuk dapat mengetahui apa pengertian dari kelas sosial yang ada di masyarakat.
5.      Untuk dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
6.      Untuk dapat mengetahui bagaimana perpindahan kelas sosial bisa terjadi.
7.      Untuk dapat melihat bagaimana kelas kelas sosial mempengaruhi keputusan membeli knsumen.

Metodologi penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan kali ini, yang digunakan untuk mencapai jawaban darri tujuan penelitian di atas adalah dengan menggunakan metode survey kuisioner. Data yang didapat melaui contoh dari beberapa konsumen maupun perusahaan yang dipilih berdasarkan kriteria-
5
kriteria tertentu, menjadikan data-data tersebut benar adnya dan sesuai dengan kenyataan.
Selain itu terdapat beberapa data-data yang di peroleh dari beberapa perusahan sebagai bahan pemikiran selanjutnya. Serta dalam menjawab permasalahan yang ada.
















BAB  II
Pengaruh Klas sosial dan status
1.     Jenjang sosial

Keberadaaan Jenjang sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Keberdaan hal ini di karenakan banyak faktor yang mempengaruhiya, di saamping itu setiap manusia memiliki keinginan yang sangat kuat untuk bisa dihargai maupun dihormati oleh orang lainnya.
Hal itulah yang paling utama dalam membentuk adanya jenjang sosial di masyarakat. sehingga akan menjadikan manusia untuk melakukan proses agar dapat berkembang dari kehidupan sebelumnya menjadadi kehidupan yang lebih baik.

2.     Pengertian jenjang sosial

Pengertian jenjang sosial merupakan kondisi dimana seseorang berusaha untuk dapat menaikan kelas sosialnya pada suatu posisi  yang mana mencerminkan status sosialnya menjadi lebih baik di masyarakat.
6
7
Hal ini berkaitan erat dengan kondisi sosial sebelumnya yang berusaha untuk dinaikan agar dapat lebih dihargai dan dihormati oleh sesamanya, dan dapat dikatakan orang yang berhasil.

Dan dapat disimpulkan bahwa jenjang sosial akan berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan nya dalam merubah kelas sosialnya. Serta akan menghasilkan status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengn pencapaiannya.

Contoh :
              Seorang anak yang ingin ber4cita-cita menjadi seorang pegawai negri berusaha belajar dengan giat agar setelah kelak lulus dapat diterima disekolah pendidikan yang bersangkutan dan ia dapat menaikan kondisi keuangan keluarganya yang berada dibawah kemakmuran.

3.     Faktor penentu klas sosial

Kelas sosial ada yang tercipta sejak lahir namun ada juga yang harus dengan susash payah untuk mendapatkannya, baik itu dengan sekolah maupun lembaga tinggi lainnya.
8
Dalam karakteristik stratifikasi sosial atau pembedaan sosial di masyarakat terutama pad masyarakat di Indonesia,, kita dapat menemukan adanya beberapa pembagian status sosial menurut kelas ataupun menurut golongan dalam masyarakat.
 Beberapa masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakat seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian pekerjaan


4.     Pengukuran klas sosial

Kelas sosial atau disebut (social class) adalah suatu hirarki dalam suatu status sosial yang mana baik itu kelompok dan individu-individu dibedakan dalam penghargaan (esteem) dan pretise (prestige) yang diberikan oleh sebagian besar masyarakat.
Ada Tiga faktor yang biasa mempengaruhi atau digunakan  untuk menilai statifikasi / atau mengukur kelas  sosial yang ada di masyarakat , antara lain adalah ;

9
 1. Kekayaan relative
 2. Kekuasaan atau pengaruh
 3. Martabat

PENGUKURAN KELAS SOSIAL
 Pengukuran kelas sosial dapat juga dilakukan melalui beberapa pengukuran yang bersifat objektif:
1.      Ukuran subjektif dimana orang diminta menentukan sendiri posisi kelas sosialnya.
(kelas sossial di tentukan secara pribadi)
2.      Ukuran reputasi ditentukan oleh orang lain dari luar lingkungannya.
(kelas sosial ditentukan menurut reputasinya)
3.      Ukuran objektif didasarkan atas variable sosioekonomi seperti pekerjaan, basar pendapatan, dan pendidikan.
(kelas sosial dikarenakan kekayaan dan pekerjaan)

Perpindahan kelas sosial.
Berikut adalah urutan kelas sosial berdasarkan tingkatan yang paling atas hingga yang paling bawah.

10
 a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
 b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
 c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
 d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
 e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
 f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)

Kelas sosial pertama :
( keluarga-keluarga yang telah lama kaya. )
Kelas sosial kedua :
( belum lama menjadi kaya )
Kelas sosial ketiga :
( pengusaha, kaum professional )
Kelas sosial keempat :
( pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka )
Kelas sosial kelima :
( pekerja tetap (golongan pekerja))
Kelas sosial keenam :
( para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.)

11
5.     Apakah klas sosial berubah?

`                 Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.

Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup.


12
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah.
Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.

Cara untuk melakukan perubahan sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
1.      Perubahan standar hidup
2.      Perkawinan
3.      Perubahan tempat tinggal
4.      Perubahan tingkah laku
5.      Perubahan nama

13
6.     Pemasaran pada segmen pasar berdasar klas sosial

Pada konsumen Tingkat atas dan menengah atas. Para Wanita di kelompok ini sengaja berbelanja lebih loyal  daripada status yang ada di bawahnya. Mereka cenderung untuk lebih memahami tentang apa yang mereka inginkan, dimana dan kapan mereka akan berbelanja, cara mereka berbelanja lebih selektif dan memiliki pilihan yang banyak .
 Konsumen jenis ini lebih menyukai melakukan pencarian informasi sebelum berbelanja. Mereka suka membaca brosur, koran, dan laporan pengujian sebelum melakukan pembelian .
Ada juga penekanan oleh kelompok ini tentang lingkungan toko. Toko harus bersih, teratur, dan mencerminkan selera yang baik. Selain itu, mereka harus dikelola dengan pegawai yang tidak hanya berpengalaman dalam lini produk tertentu , tetapi juga menyadari status pelanggan mereka.
Sikap ini menunjukkan kecenderungan pada toko-toko khusus di perkotaan dan pinggiran kota dan yang lebih besar, outlet yang lebih umum.
contoh : perempuan dari kelompok ini telah ditandai karena biasanya mereka membeli pakaian yang umum dipakai di toko-toko khusus atau di toko tertentu yang terbaik di kotanya .

BAB III
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang dialami oleh perusahaan pengimpor buah-buahan yang membutuhkan suatu strategi untuk dapat memasarkan seluruh buah-buahan yang diimpornya kepada seluruh konsumen, namun terkendala oleh masalah kelas sosial yang dimiliki oleh konsumennya.
Kendala tersebut merupakan hal yang lazim dimiliki konsumen, karena konsumen memiliki sikap untuk menyesuaikan dirinya dengan cara memutuskan untuk membeli produk yang sesuai dengn kelas sosialnya.
Perusahaan seharusnya membuat segmentasi pemasaran yang berlandaskan kelas sosial, dimana perusahaan harus membagi pemasaran akan buah-buahan impor tersebut menjadi dua pasar, yang pertama pada pasar untuk para konsumen kelas atas yang dijual di Mal-mal maupun di supermarket, sementara yang kedua penjualan dikhususkan untuk pasar yang lebih kescil.
Dengan demikian perusahaan pengimpor buah-buahan tersebut telah berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut dan memasarkan produk-produknya tersebut sehingga dapat dijual kesemua kelas sosial.
14
15
Daftar pustaka


Senin, 07 November 2011

Tugas BAB 4 dan BAB 5

Nama : TRIA ARISTY
NPM : 11209656
Kelas : 3 EA 11

BAB  4

Hasil Dan Pembahasan
Populasi diteliti dalam penelitian ini adalah responden yang berasal dari nasabah pengguna jasa layanan ATM (automatic teller machine) Bank DKI di Jakarta, khususnya Jakarta timur dengan sampel sebanyak 100 nasabah, responden tidak tergantung umur maupun seberapa lama menjadi nassabah di Bank DKI. Oleh kerena itu responden dipilih secara acak atau random.

Beberapa pertanyaan yang dijadikan Kuesioner telah diberikan kepada para responden, serta telah didapatkan hasil sebanyak 100 kuesioner yang kembali dari 100 yang diberikan kepada responden.

Keuntungan dan kelemahan ATM
Dari kuesioner yang telah terrkumpul yang diperoleh dari para responden, didapati data bahwa keuntungan dan kelemahan penggunaan mesin ATM adalah seperti tabel berikut ini :
Tabel 1 keuntungan penggunaan mesin ATM


Dari data hasil kuesioner 100 responden yang di tuangkan ke dalam tabel di atas, responden menyatakan terdapat 3 keunggulan yang memiliki nilai perolehan tertinggi  sebagai keunggulan yang paling utama dimiliki oleh mesin ATM.

Tabel 2 Kelemahan penggunaan mesin ATM


Dari data hasil kuesioner 100 responden yang di tuangkan ke dalam tabel di atas, responden menyatakan terdapat 3 kelemahan yang memiliki nilai perolehan tertinggi  sebagai kelemahan yang paling utama dimiliki oleh mesin ATM.

Analisis Tabel :
Dari sisi keuntungan yang dimiliki ATM, sebanyak 98 responden dari 100 orang memilih ATM Mudah digunaan, kemudian 94 responden memilih ATM mendukung banyak pengguna dan 93 responden memilih ATM dapat mengemat waktu.
Sementara dilihat dari sisi kelemahan yang dimiliki ATM yaitu sebanyak 68 responden dari 100 orang memilih ATM kurang dapat menghemat biaya kemudian 55 responden memilih ATM kurang Aman dan 33 respnden memilih ATM kurang menunjang perekonomian.

Kelemaan lainnya yang tidak terdapat dalam pertanyaan kuisioner terhadap penggunaan  mesin ATM yang berdasarkan atas pengalaman pribadi responden adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Kekurangan penggunaan mesin ATM



Keuntungan lainnya yang tidak terdapat dalam pertanyaan kuisioner terhadap penggunaan  mesin ATM yang berdasarkan atas pengalaman pribadi responden adalah sebagai berikut :

Tabel 4 Keuntungan penggunaan mesin ATM

            Dari  data tabel 4 mengenai keuntungan dan kekurangan penggunaan ATM tersebut, di dapat hasil bahwa jaringan luas mendapat 48 suara, mobile 36 suara dan efektif saaat di perlukan 12 suara , menambah Tingkat keuntungan yang dimiliki dalam penggunaan ATM sebesar 96 suara.
            Sementara mengenai kelemahan ATM di dapat hasil bahwa  pengalaman kartu tertahan di dalam mesin sebesar 13 suara, sulit menghubingi call centre mengenai masalah ATM 10 suara dan terjadi mesin tidak berfungsi 9 suara, akan menambah tingkat kelemahan dalam penggunaan mesin ATM sebesar 32 suara.

            Pada penelitian dengan tema yang sama WATI ARIS ASTUTI, 2011, variabel pelayanan merupakan kunci dari manfaat yang dimiliki ATM, sementara hasil dari penelitian kami diatas menunjukkan bahwa variabel pelayanan juga merupakan yang paling berpengaruh terhadap manfaat keberadaan ATM>

BAB  5
Kesimpulan
Dari data hasil kuisioner diatas di dapat hasil bahwa nilai keuntungan sebesar 96 suara terhadap kelemahan sebesar 32 suara, dapat di ambil kesimpulan bahwa ATM memiliki tingkat keuntungan sebesar 75 %(96 suara) dibanding kelemahannya sebesar 25 % (32 suara)  
1.    Perkembangan teknologi ATM telah membawa masyarakat maju dibidang ekonomi dengan disokong oleh fasilitas yang dapat menunjang kegiatan perbankan.

2.    ATM memiliki fungsi yang utama yaitu sebagai media yang mampu memberikan pelayanan terbatas dibidang perbankan secara lebih cepat, aman dan tingkat ketelitian yang tinggi.

3.    ATM memberikan dampak yang positif yang cukup besar terhadap nasabahnya karena banya kelebihan yang dimilikinya serta banyak membantu nasabah dalam melakukan kegiatan perekonomian .

Kekurangan dari riset ini adalah kurang dapat menelaah lebih jauh pelayanan ATM yang di berikan oleh perbankan lain selain Bank DKI, hal tersebut mungkin akan dapat berguna sebagai indikator dari ada atau tidaknya manfaat dari keberadaan teknologi ATM.

Saran kami agar kiranya hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai bahan pembelajaran agar dapat menciptkan hidup yang lebih baik. 


Selasa, 01 November 2011

tugas bab 3 riset operasional

Nama : TRIA ARISTY
NPM : 11209656
Kelas : 3 EA 11

METODOLOGI PENELITIAN
Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik yang di gunakan untuk mengungkap data variabel penelitian adalah kuisioner. Sedangkan dalam pengambilan sampel, teknik yang digunakan adalah probability sampling dengan metode yang digunakan adalah simple random sampling.

Eksplorasi data
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah pengguna jasa layanan ATM (automatic teller machine) Bank DKI di Jakarta dengan sampel sebanyak 100 nasabah.

Dalam pembuatan kuesioner, maka penulis terlebih dahulu menggali dari berbagai teori yang ada kemudian melakukan observasi serta wawancara terhadap 10 Nasabah pengguna ATM Bank DKI untuk selanjutnya merumuskan faktor-faktor dan indikator-indikator dari variabel yang akan diteliti dan baru kemudian berdasarkan indikator–indikator tersebut diwujudkan pertanyaan–pertanyaan yang relevan.

Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan data harapan nasabah terhadap kualitas layanan ATM dan data kinerja layanan ATM yang dipersepsikan oleh nasabah berdasarkan lima dimensi utama service quality yakni, Pelayanan, Efisiensi dan Praktis.

Variabel indikator
Beberapa variabel yang di bahas dalam meneliti dampak dari penggunaan ATM Bank DKI adalah :
1.    Pelayanan
2.    Efisiensi
3.    Praktis

Model penelitian
1.        Analisis deskriptif kuantitatif yang digunakan untuk menghitung tingkat kepuasan nasabah terhadap kinerja mesin ATM di Jakarta. Dengan cara mengumpulkan hasil quisioner dengan prioritas hasil terbanyak.

2.    Analisis deskriptif kualitatif yang digunakan dilakukan dengan cara meringkas dan mengklasifikasikan jawaban responden terhadap beberapa penilaian mengenai kinerja serta kepuasaannya terhadap ATM bank DKI di jakarta.