TUGAS PERILAKU KONSUMEN
Studi kasus : konsumsi air minum mineral
TRIA ARISTY
3 EA 11
11209656
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri air minum yang semakin pesat, akan membawa dampak yang komplek bagi persaingan anatara perusahaan sendiri dengan perusahaan lain, dalam kondisi seperti ini, banyak perusahaan yang berusaha untuk bersaing memanfaatkan peluang untuk memproduksi air minum yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, bebas polusi dan menyehatkan dalam bentuk gelas, botol dan galon, dengan menggunakan merk yang banyak beredar seperti Aqua, Club, Total, Ades, Aquase dan Cheer.
Dari kondisi tersebut di atas, dan semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi air mineral. Di samping itu konsumen memiliki kebebasan dalam memilih produk. Maka produsen harus bertindak agar konsumen tertari dengan produk air mminum mineral produksinya.
1
2
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
a. Apa saja yang mempengaruhi pengetahuan konsumen dalam pembelian air minum mineral?
b. Sumber daya apa saja yang di keluarkan konsumen dalam usaha membeli produk ?
c. Bagaimana konsumen menganalisa hasil pembelian air minum pada pembelian berikutnya?
3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
a. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi pengetahuan konsumen dalam pembelian air minum mineral?
b. Mengetahui sumber daya apa saja yang di keluarkan konsumen dalam usaha membeli produk ?
c. Mencari tahu bagaimana konsumen menganalisa hasil pembelian air minum pada pembelian berikutnya?
3
4. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metoda survey lapangan. Diambil melaui contoh konsumen yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, dan umumnya dakam kriteria tersebut adalah orang-orang yang sering mrngkonsumsi produk air minum mineral.
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi alternatif sebelum pembelian
1. Kriteria evaluasi
Dalam mengevaluasi sustu produk, konsumen memiliki beberapa kriteria masing masing, diantaranya manfaat, harga dan kualitas dan pelayanan. Dalam hal ini konsumen akan memilih dari kriteria di atas dan menentukan mana produk yang memenuhi kriteria dan tidak.
Contoh : Konsumen air minum mineral aan memilih produk yang sesuai dengan kriteria harga, kualitas dan ketersediaanya di pasaran.
2. Menentukan alternatif pilihan
Arti daripada alternatif adalah "pilihan lain". Selain itu, Alternatif dapat mengacu kepada beberapa hal yang dapat merubah pemikiran seorang konsumen terhadap suatu produk.
Contoh : Pada saat produk air minum mineral Aqua sedang habis di pasaran (warung, toko, supermarket) maka konsumen akan menentukan alternatif pilihan yaitu dengan cara membeli produk lain.
4
5
3. Menaksir alternatif pilihan
Kriteria yang telah di tentukan seperti diaatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif produk, alternatif ini lah yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan.
4. Menyeleksi aturan pengambilan keputusan
Dalam mengambil keputusan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh produk.
Contoh : konsumen akan memilih produk air minum mineral merek Aqua dengan pertimbangan merek ini unggul dari beberapa kriteria lainnya.
Pembelian
1. Proses keputusan membeli
A, Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian, mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulus internal ketika salah satu kebutuhan normal-lapar, haus, seks, naik ke tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong.
6
Contoh : Dalam keadaan terdesak, misalnya di tempat rekreasi, Haus akan memaksa seseorang mengharuskan untuk membeli air minum mineral sesuai yang tersedia di tempet tersebut, sehingga konsumen secara langsung melakukan proses pengenalan terhadap produk.
B. Pencarian Informasi
Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, bungkus, situs Web, dan lain-lain), sumber publik (media massa, organisasi pemberi peringkat), dan sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk). Pengaruh relatif di antara sumber informasi itu berbeda-beda di antara berbagai produk dan pembeli.
Konsumen biasanya menerima sebagian besar informasi dari sumber komersial.-yang dikendalikan oleh pemasar. Namun demikian, sumber yang paling efektif cenderung yang bersifat pribadi. Sumber komersial biasanya memberikan informasi kepada pembeli, sedangkan sumber pribadi memberikan legitimasi atau mengevaluasi produk bagi pembeli.
Seseorang terkadang meminta orang lain-teman, keluarga, rekan kerja dan para profesional-supaya merekomendasikan produk atau jasa. Oleh karena itu,
7
perusahaan mempunyai ketertarikan yang kuat untuk membangun sumber pemasaran getok tular (word of mouth sources).
C. Pengevaluasian Alternatif
Bagaimana cara konsumen memilih dari alternatif merek yang ada? Pemasar perlu memahami proses pengevaluasian alternatif-yakni, cara konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Sayangnya, konsumen tidak melakukan satu evaluasi secara tunggal dan sederhana, tetapi konsumen mungkin melakukan beberapa proses avaluasi.
Contoh : konsumen akan memilih produk air mineral mana yang memiliki mutu yang lebih baik, maupun harga yang lebih terjangkau.
D. Keputusan Pembeli
Di tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
Adalah sikap orang lain
8
Contoh : Jika seseorang sangat merasa harus membeli air mineral yang harganya paling murah, maka kesempatan dia untuk membeli air mineral mahal akan berkurang.
Faktor kedua
Adalah faktor situasi tak terduga.
Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, keadaan tak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian.
Contoh : Seseorang mendapat pujian akan hasil atau manfaat dari mengkonsumsi air mineral, sehingga hal itu akan memotifasi untuk mengadakan pembelian ulang.
F. Perilaku Setelah Pembelian
Konsumen yang tidak puas memberikan tanggapan secara berbeda. Konsumen yang puas, secara rata-rata, akan berbicara kepada tiga orang mengenai baiknya pengalaman mereka mengenai produk, sedangkan konsumen yang tidak puas akan mengeluh ke 11 orang. Bahkan, suatu studi menunjukkan bahwa 13 persen orang yang mempunyai masalah dengan organisasi tertentu mengeluh tentang organisasi tersebut ke lebih dari 20 orang. Jadi, berita buruk dari mulut ke mulut berjalan lebih cepat daripada berita baik dari mulut ke mulut dan dapat dengan cepat merusak sikap konsumen terhadap perusahaan dan produknya.
9
Contoh : bila suatu produk air mineral mengecewakan, maka konsumen akan berbicara dari mulut kemulut soal kejelekan hal tersebut lebih banyak dari pada manfaatnya.
2. Memilih alternatif terbaik
Setiap konsumen akan menganalisa setiap produk yang pernah ia gunakan, maka secara otomatis akan terjadi pemiliihan produk mana yang terbaik.
Contoh : seorang konsumen akan memilih untuk membeli air mineral yuang memiliki harga yang murah, di samping itu kualitas juga tidak di sepelekan.
3. Memilih sumber-sumber pembelian
Sumberdaya konsumen dan pengetahuan
1. Sumberdaya ekonomi
Segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi)
2. Sumberdaya sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan
10
waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.
Sumber daya konsumen dan pengetahuan (knowledge)
1. Sumber daya ekonomi
Sumberdaya ekonomi adalah Segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi)
2. Sumber daya sementara
Berbicara mengenai Sumber daya sementara, waktu merupakan variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.
3. Sumber daya kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
11
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme,
Sumber daya kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya.
Contoh: Menonton TV,
Memancing, Golf,
Tennis (waktu Senggang)
Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: dengan adanya air mineral yang siap minum, maka konsumen mtidak memerlukan waktu untuk memasaknya, hal ini aka dapat menghemat waktu karena tidak perlu memasak.
12
- Kandungan pengetahuan
Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk mencakupi:
1. Kesadaran akan katagori dan merek produk di dalam katagori produk.
2. Terminologi produk
3. Atribut atau ciri produk
4. Kepercayaan tentang katagori produk secara umum dan mengenai merek spesifik.
Informasi pengetahuan produk dapat diperoleh melalui analisis kesadaran konsumen dan citra dari merek.
a. Analisis Kesadaran
Hal yang lazim untuk menilai kesadaran merek adalah ukuran kesadaran “puncak pikiran.” Merek yang akrab dengan konsumen merupakan perangkat kesadaran (awareness net). Jelaslah, sulit untuk menjual produk yang “tidak dikenal.” Sebagai akibatnya, sasaran pemasaran yang penting adalah memindahkan merek ke dalam perangkat kesadaran. Peningkatan kesadaran adalah sasaran utama dari iklan yang muncul.
• Contoh: konsumen lebih mudah untuk menyebut kata AQUA untuk produk air minum mineral apa saja, hal ini membuktikan bahwa aqua telah menguasai kesadaran konsumen akan suatu produk.
13
B. Citra Merek
Pemasar juga berkepentingan dengan kepercayaan yang dianut oleh konsumen dan menentukan suatu citra merek. Pemeriksaan pengetahuan konsumen mengenai sifat objek dikenal sebagai analisis citra (image analysis).
Contoh: produsen air minum mineral aqua mengumbarkan sebuah kalimat bahwa air bersumber langsung dari mata air pegunungan, hal ini akan melekat erat sebagai pencintraan image.
D. Pengetahuan Harga
Salah satu aspek pengetahuan produk yang patut di khususkan adalah aspek yang melibatkan harga produk. Keputusan penetapan harga oleh eksekutif pemasaran mungkin pula bergantung kepada persepsi mereka mengenai berapa baik konsumen mendapatkan informasi mengenai harga. Pemasar akan lebih dimotivasi untuk menekan harga dan berespons terhadap potongan harga kompetitif bila mereka percaya konsumen banyak mengetahui tentang harga yang ditetapkan di dalam pasar.
Sebaliknya, tingkat pengetahuan yang rendah mengenai harga memungkinkan pemasar kurang memperhatikan tentang perbedaan harga yang berarti sehubungan dengan pesaing. Bila konsumen sebagian besar tidak mengetahui tentang perbedaan harga relatif., pemasar dapat mengeksploitasi ketidaktahuan ini melalui harga yang lebih tinggi.
14
E. Pengetahuan Pembelian
Mencakupi bermacam potongan informasi yang dimiliki konsumen yang berhubungan erat dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar dari pengetahuan pembelian (purchase knowledge) melibatkan informasi berkenaan dengan
F. Pengetahuan Pemakaian
Pengetahuan pemakaian (usage knowledge) mencakupi informasi yang tersedia di dalam ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-benar menggunakan produk tersebut. Konsumen mungkin mengetahui untuk apa air mineral dapat digunakan, tetapi tidak mengetahui apa manfaat darai penggunaan air minum mineral beroksigen.
- Oganisasi pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi untuk mengelompokan sesuatu, organisasi di buat untuk memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri, atau juga bisa diartikan mendeskripsikan dokumen, isi, fitur da tujuan, dan membuat dokuneb-dokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang mencari mereka atau pesan yang isinya meliputi pengetahuan. setiap jenis organisasi dan metode penyusunan indeks, abstrak, katalogisasi, klasifikasi, manajemen arsip, kepustakaan dan penciptaan atau bibliografi database tekstual untuk pengambilan informasi.
15
atau juga bisa di artikan sebagai tentang kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
- Mengukur pengetahuan
Cara yang paling nyata dalam mengukur pengetahuan adalah menilai secara langsung isi ingatan. Pengukuran pengetahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan.
Pilihan akhir untuk menilai pengetahuan adalah dengan menggunakan ukuran pengetahuan subjektif (subjective knowledge). Pengukuran ini meyadap persepsi konsumen mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri. Pada dasarnya, konsumen diminta untuk menilai diri mereka sendiri berkenaan dengan pengetahuan atau keakrabban.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konsumen akan melihat suatu produk dengan cara yang objektif yang sesuai dengan apa yang ia alami, setiap konsumen juga memilki persepsinya masing-masing terhadap suatu produk baik itu buruk maupun baik.
Kepuasan konsumen akan di jadikan acuan bagaimana produk tersebut memiliki nilai nya di pasar. Bila memuaskan maka secara otomatis konsumen akan merespon produk tersebut.
Permasalahan sumberdaya yang dimiliki oleh setiap konsumen dalam hal membeli maupun menkonumsi suatu barang produk, selalu terjadi . waktu yang terbatas membuat setisp konsumen tidak dapat mengkonsumsi barang sejenis secara bersamaan.
Daftar pustaka
16
17